Relasi Aku-Engkau Martin Buber



            Relasi merupakan sarana pengungkapan diri manusia yang paling dominan. Tindakan dalam jalinan relasi melahirkan suatu hubungan, baik dengan sesama, lingkungan, maupun dengan yang Ilahi. Hubungan yang timbul dari relasi menunjukkan kodrat kesosialan manusia. Artinya, manusia tidak bisa hidup tanpa jalinan relasi dengan sesama, lingkungan hidup, pun dengan yang Ilahi. Pengungkapan diri manusia dalam relasi bertujuan untuk menciptakan memori dan hidup yang indah. Namun, arti dan makna relasi bagi setiap manusia berbeda sesuai dengan latar belakang pengalaman yang diterima oleh manusia tersebut. Salah satu tokoh yang merumuskan pengertiannya tentang relasi adalah Martin Buber. Ia mengatakan "I love you because you are you".



 
            Perumusan Martin Buber dalam konteks relasi memuncak pada hubungan dengan Allah, Aku-Engkau. Inisiatif relasi antara manusia dengan Allah terjadi dari pihak Allah. Wahyu Allah membangun persekutuan terhadap manusia berlandaskan cinta. Manusia tidak merumuskan Allah lewat imajinasinya melainkan karena kehendak Allah, bahkan nama Allah sendiri bukanlah pemberian manusia. Engkau pribadi Allah memperkenalkan diri bagi manusia sebagai Engkau yang berbeda dari adanya manusia. Engkau adalah Engkau. Engkau menyapaku lewat hangatnya cinta yang mengalir, lewat rahmat dan anugerah. Ada hubungan timbal balik antara aku-Engkau. Engkau adalah subjek yang paling tinggi, tidak seperti aku. Dari relasi aku-Engkau tersebut aku mengenal Engkau sebagai Allah. Engkau adalah raja yang untuk-Mu aku hanya bisa berlutut dan bersembah sujud.

          Hidup dan usaha-usahanya:
       •          Mengkuti aliran khasidisme.
       •          Aliran Zionisme (Theodor Herzl) ® Zionisme kultural vs zionisme politis.
       •          Usaha perdamaian antara orang Yahudi dan Arab.

          Pemikiran filosofis: dua jenis relasi: Aku-itu & Aku – Engkau.
                 Aku - Itu (Ich - Es) ® Erfahrung
                        Pemanfaatan sewenang-wenang ® Sejauh berguna.
                        Engkau sebagai objek
                        Paradoks yang memberi harapan:
                     di mana terdapat bahaya, di situ yang menyelamatkan bertambah pula.

                 Aku - Engkau (Ich - Du) ® Beziehung
               •          Hubungan, relasi
                         Sapaan
                         I love you because you are you
                         Dialog
                         Perjumpaan ® tidak dicari, tapi suatu rahmat.

                 Puncak relasi menurut Martin Buber:
                         Relasi Aku dengan Engkau yang Absolut → Allah.
                         Allah tak dapat didefinisikan atau dilukiskan.
                         Engkau yang Absolut tidak mungkin diperlakukan sebagai objek.
                         Allah tetap tingal Aku yang abadi sebagai misteri:
                      ü  Manusia hanya bisa menghormatinya dan menyembahNya.
                      ü  Namun manusia dapat menjalin relasi denganNya.