Fenomena
Injil Sinoptik (Matius-Markus-Lukas) merupakan suatu kekayaan yang terdapat di dalam Kitab Suci,
khususnya dalam Perjanjian Baru. Yesus Kristus dan karya-karya-Nya adalah sosok
yang menjadi pokok bahasan dari ketiga penginjil. Kekayaan di dalam Injil
Sinoptik dapat dilihat dan ditemukan lewat membandingkan satu peristiwa karya
Yesus yang sama dari ketiga Injil Sinoptik yakni; Matius, Markus, dan Lukas.
Satu
dari sekian banyak karya dan mukjizat penyembuhan yang dilakukan Yesus terjadi
di Sekitar Yerikho. Daerah ini merupakan tempat yang strategis dan selalu ramai
dilalui orang terutama masa perayaan Paskah Orang Yahudi. Yerikho berjarak
sekitar 15 mil dari Yerusalem dan menjadi jalan utama bagi orang-orang Yahudi
yang mau ikut merayakan Paskah ke Yerusalem.[1]
Keramaian di Yerikho diisi oleh berbagai golongan orang, mulai dari para
peziarah yang punya banyak harta sampai orang-orang miskin yang mengemis di
jalan. Mukjizat Yesus muncul di Yerikho di tengah-tengah pengajaran kepada
orang banyak yang mengikuti Dia menuju Yerusalem. Mukjizat terjadi kepada dua
orang buta (Injil Matius) yang mengemis di pinggir jalan.[2]
Peristiwa
penyembuhan yang dilakukan oleh Yesus di Yerikho dituliskan oleh para penginjil
dengan gaya yang berbeda-beda sesuai dengan sudut pandang, objek dan tujuan
penulisan. Perbedaan dan persamaan yang terdapat dalam ketiga Injil Sinoptik
ini yang kemudian akan dibahas dan dilihat lebih lanjut dengan menggunakan
perbandingan sesuai dengan sumber-sumber yang telah dikumpulkan.
II.
Teks Kitab Suci
Matius 20:29-34
29 Dan ketika Yesus dan murid-murid-Nya keluar dari
Yerikho, orang banyak berbondong- bondong mengikuti Dia.
30 Ada dua orang buta yang duduk di pinggir jalan
mendengar, bahwa Yesus lewat, lalu mereka berseru: “Tuhan, Anak Daud,
kasihanilah kami!”
31 Tetapi orang banyak itu menegur mereka supaya mereka
diam. Namun mereka makin keras berseru, katanya: “Tuhan, Anak Daud,
kasihanilah kami!”
32 Lalu Yesus berhenti dan memanggil mereka. Ia
berkata: “Apa yang kamu kehendaki supaya Aku perbuat bagimu?”
33 Jawab mereka: “Tuhan, supaya mata kami dapat
melihat.”
34 Maka tergeraklah hati Yesus oleh belas kasihan, lalu
Ia menjamah mata mereka dan seketika itu juga mereka melihat lalu mengikuti
Dia.
|
Lukas 18:35-43
35 Waktu Yesus hampir tiba di Yerikho, ada seorang buta
yang duduk di pinggir jalan dan mengemis.
36 Waktu orang itu mendengar orang banyak lewat, ia
bertanya: “Apa itu?”
37 Kata orang kepadanya: “Yesus orang Nazaret lewat.”
38 Lalu ia berseru: “Yesus, Anak Daud, kasihanilah
aku!”
39 Maka mereka yang berjalan di depan, menegur dia
supaya ia diam. Namun semakin keras ia berseru: “Anak Daud, kasihanilah aku!”
40 Lalu Yesus berhenti dan menyuruh membawa orang itu
kepada-Nya. Dan ketika ia telah berada di dekat-Nya, Yesus bertanya
kepadanya:
41 “Apa yang kau kehendaki supaya Aku perbuat bagimu?”
Jawab orang itu: “Tuhan, supaya aku dapat melihat!”
42 Lalu kata Yesus kepadanya: “Melihatlah engkau,
imanmu telah menyelamatkan engkau!”
43 Dan seketika itu juga melihatlah ia, lalu mengikuti
Dia sambil memuliakan Allah. Seluruh rakyat melihat hal itu dan memuji-muji
Allah.
|
Markus 10:46-52
46 Lalu Tibalah Yesus Dan murid-murid-Nya Di Yerikho.
Dan Ketika Yesus Keluar Dari Yerikho, Bersama-Sama Dengan murid-murid-Nya Dan
Orang Banyak Yang Berbondong-Bondong, Ada Seorang Pengemis Yang Buta, Bernama
Bartimeus, Anak Timeus, Duduk Di Pinggir Jalan.
47 Ketika Didengarnya, Bahwa Itu Adalah Yesus Orang
Nazaret, Mulailah Ia Berseru: “Yesus, Anak Daud, Kasihanilah Aku!”
48 Banyak Orang menegurnya Supaya Ia Diam. Namun Semakin
Keras Ia Berseru: “Anak Daud, Kasihanilah Aku!”
49 Lalu Yesus Berhenti Dan Berkata: “Panggillah Dia!”
Mereka memanggil orang buta itu dan berkata kepadanya: “kuatkan hatimu,
berdirilah, Ia memanggil engkau.”
50 Lalu ia menanggalkan jubahnya, ia segera berdiri dan
mendapatkan Yesus.
51 Tanya Yesus kepadanya: “Apa yang kaukehendaki supaya
aku perbuat bagimu?” Jawab orang buta itu: “Rabuni, supaya aku dapat
melihat!”
52 Lalu kata Yesus kepadanya: “Pergilah, imanmu telah menyelamatkan
engkau!” Pada saat itu juga melihatlah ia, lalu ia mengikuti Yesus dalam
perjalanan-Nya.
|
III.
a.
Perbandingan Ketiga Teks Injil
a. Panjang ayat
Perbandingan Ketiga Teks Injil
a. Panjang ayat
Tulisan
dalam Injil Matius dan Lukas lebih pendek dan singkat dibandingkan dengan
tulisan dalam Injil Markus. Namun dalam pembagian ayat, Injil Lukas memiliki
jumlah ayat yang lebih banyak. Jumlah ayat-ayat dari ketiga Injil, Matius: 6
ayat, Lukas: 9 ayat, Markus: 7 ayat.
b. Hubungan
dengan bagian lain
Matius :Teks
diletakkan setelah “permintaan ibu Yakobus dan Yohanes bukan memerintah
melainkan melayani,” sebelum “Yesus dielu-elukan di Yerusalem.”
melainkan melayani,” sebelum “Yesus dielu-elukan di Yerusalem.”
Lukas:Teks
diletakkan setelah “Pemberitahuan ketiga tentang penderitaan Yesus,” sebelum
“Zakeus.”
Markus:Teks
diletakkan setelah “permintaan ibu Yakobus dan Yohanes bukan memerintah
melainkan
melayani,” sebelum “Yesus dielu-elukan di Yerusalem.”
melayani,” sebelum “Yesus dielu-elukan di Yerusalem.”
Bagian
sebelum dan sesudah Penyembuhan di Yerikho dalam Injil Matius dan Markus
mempunyai kesamaan, berbeda dengan Injil Lukas. Mungkin penginjil Lukas punya maksud
tersendiri dalam penyusunan tulisan. Berbeda dengan penginjil Matius yang
langsung mencaplok tulisan Injil Markus bulat-bulat. Markus sebagai tulisan
yang tertua diantara ketiga Injil Sinoptik menjadi seperti panduan bagi
penginjil Matius dan Lukas.
c. Orang
yang disembuhkan
Matius
20:30 menyebutkan dua orang buta yang duduk di pinggir jalan. Hal ini ditulis
sejajar dengan Matius 8:28 tentang dua orang yang kerasukan setan dan Matius
9:27 di mana ada dua orang buta.[3]
Matius cenderung suka menuliskan hal yang ganda, namun Tidak ada penjelasan yang akurat terhadap
kegemaran Matius menuliskan jumlah dua orang dalam tulisan-tulisannya.
Markus
10:46 menyebutkan seorang buta duduk di pinggir jalan, bernama Bartimeus anak
Timeus. Markus memberikan nama terhadap pengemis buta yang disembuhkan Yesus,
berbeda dengan Matius dan Lukas. Nama Bartimeus kecuali terhadap Yairus (Markus
5:22) merupakan satu-satunya nama pribadi yang diberikan oleh Markus terpisah
dari Yesus dan murid-murid-Nya bersama-sama dengan Yohanes Pembaptis dan
Herodes (Antipas) sampai minggu suci dimulai.[4]
Diduga, Markus menuliskan nama Bartimeus karena orang ini dikenal baik, aktif
dalam kehidupan menggereja, dan di catat di dalam Gereja. Markus hanya
menuliskan satu nama saja dalam perikop tentang penyembuhan di Yerikho, karena
nama yang lain tidak diketahui.
Lukas
18:35 menyebutkan seorang buta tertentu duduk di pinggir jalan dan mengemis.
Lukas tidak memberikan identifikasi khusus seperti nama kepada orang buta di
Yeriko layaknya yang dituliskan Markus. Tulisan dalam Injil Lukas memang tidak
bergaya deskripsi, karena Injil Lukas dituliskan pada generasi yang berbeda
dari peristiwa penyembuhan di Yerikho tersebut.
d. Gambaran
masing-masing penginjil tentang aktivitas si buta
Matius :duduk
di pinggir jalan, mendengar, berseru, berseru semakin keras, mengikuti Yesus.
Lukas :duduk
di pinggir jalan, mengemis, bertanya, berseru, berseru semakin keras, mengikuti
Dia.
Markus :mengemis,
duduk di pinggir jalan, berseru, berseru semakin keras, menanggalkan jubah
berdiri, dan mendapatkan Yesus.
berdiri, dan mendapatkan Yesus.
Keterangan
yang dipaparkan dalam Injil Markus, khususnya nama Bartimeus dan menanggalkan
jubah memberi keyakinan bahwa penginjil Markus sungguh berada langsung di
hadapan peristiwa tersebut. Bartimeus menanggalkan jubahnya setelah dipanggil
oleh Yesus yang melambangkan ketidakberdayaan sebagai orang buta. Penginjil
Markus menyaksikan kejadian tersebut sehingga tahu persis detail-detail
kejadian secara runtut. Berbeda dengan kedua penginjil lain, penginjil Markus
penuh dengan deskripsi yang konkret, dilukiskan sesuai dengan kenyataan.
Sementara
penginjil Lukas lebih tertarik pada pengajaran iman daripada deskripsi
peristiwa. “imanmu telah menyelamatkan engkau”, hal ini menjadi karakteristik
dari cerita penyembuhan Lukas.[5]
Penginjil
Matius justru bermaksud menunjukkan
“katekese” yakni; memperlihatkan bahwa dalam peristiwa yang dituliskan
terdapat nasihat-nasihat serta ajaran yang ditujukan bagi jemaat Kristen.
Contoh ayat 30 “Tuhan, Anak Daud kasihanilah kami”, Kemesiasan Yesus
ditunjukkan sesuai dengan apa yang dijanjikan dalam PL.
e. Gambaran
masing-masing penginjil tentang aktivitas Yesus
Matius :Yesus
keluar dari Yerikho, Yesus berhenti dan memanggil mereka (kedua orang buta),
Yesus
berkata, hati Yesus tergerak oleh belas kasihan, Yesus menjamah mata mereka.
berkata, hati Yesus tergerak oleh belas kasihan, Yesus menjamah mata mereka.
Lukas :
Yesus hampir tiba di Yerikho, Yesus berhenti dan menyuruh membawa orang itu
kepada-
Nya, Yesus bertanya kepadanya, Yesus berkata: “Melihatlah engkau, imanmu telah menyelamatkan
engkau!”
Nya, Yesus bertanya kepadanya, Yesus berkata: “Melihatlah engkau, imanmu telah menyelamatkan
engkau!”
Markus :
Yesus tiba di Yerikho, Yesus keluar dari Yerikho, Yesus berhenti dan berkata:
“Panggillah
dia!”, Yesus bertanya, Yesus berkata: “Pergilah, imanmu telah menyelamatkan engkau!”
dia!”, Yesus bertanya, Yesus berkata: “Pergilah, imanmu telah menyelamatkan engkau!”
Dalam Injil Markus, Yesus berhenti
dan menyuruh orang memanggil Bartimeus yang berhasil menghentikan langkah
perjalanan Tuhan. Hal ini terjadi sebagai bukti belas kasih Yesus kepada orang
yang percaya kepada-Nya. Panggilan menjadi hal yang disoroti oleh penginjil
Markus. Yesus pun memanggil orang buta Bartimeus datang kepada-Nya untuk
memohon belas kasihan dan kemurahan hati Tuhan.[6]
Yesus tahu apa yang ada di hati Bartimeus, namun Yesus tetap berdialog secara
langsung untuk menguatkan iman, bahkan pengakuan iman yang lebih tegas lagi.
Penginjil
Matius lebih menampakkan belas kasih sebagai ciri khas sifat Yesus. “hati Yesus
tergerak oleh belas kasihan.” Hati Yesus mudah tergerak oleh belas kasihan atas
permohonan yang dilakukan dengan tulus dan penuh kepercayaan. Selain itu Yesus
juga dilukiskan oleh penginjil Matius melakukan sesuatu pekerjaan yakni;
menjamah mata orang buta tersebut. Hal ini menjadi perbedaan yang kelihatan
cukup mencolok dalam Injil Matius jika dibandingkan dengan Injil Lukas dan
Markus.
Penginjil
Lukas menuliskan kejadian di Yerikho hamper sama seperti Injil Markus. Namun
soal tempat sesungguhnya, dalam Injil Markus dituliskan “Yesus tiba di Yerikho,
dan ketika Yesus keluar dari Yerikho.” Jelas berbeda dengan Injil Lukas yang
menulis “Yesus hampir tiba di Yerikho”
f. Seruan
orang buta akan nama Yesus
Dalam Injil
Markus Bartimeus berteriak dengan inisiatifnya sendiri, “Yesus, Anak Daud
kasihanilah aku!” Anak Daud dalam Injil Markus hanya terdapat pada seruan
Bartimeus saja. Mungkin bartimeus mengucapkan Anak Daud terutama karena Yesus
hendak menuju kota Daud, yaitu Yerusalem.[7]
Yesus Anak Daud dapat juga berarti gelar Mesias, seorang raja yang akan
membebaskan dan memimpin umat Israel menuju kemerdekaan. Hal ini sebenarnya
menunjukkan bahwa Bartimeus lebih mengenal Yesus dengan imannya daripada para
murid dan rombongan orang yang mengikuti Yesus. Ia tahu apa yang bisa diberikan
Anak Daud/Mesias kepada dirinya yakni mukjizat penyembuhan. “Rabuni, aku ingin
dapat melihat!” Hanya Bartimeus menyebut Yesus sebagai Rabuni (=guru).[8]
Selain ucapan Maria Magdalena ketika bertemu Yesus setelah kebangkitan-Nya di
kubur kosong.
“Tuhan,
Anak Daud kasihanilah kami!” penginjil Matius memakai dua gelar penghormatan.
Dalam bahasa Yunani “kurie” artinya
tuan atau tuan besar, Anak Daud berarti Mesias sang Almasih, yang dinantikan dari
keturunan Daud. Kedua orang buta dalam perikop ini mungkin telah mendengar
Yesus sebagai Mesias dari orang sekitar, dan mukjizat penyembuhan yang telah Ia
lakukan. Menarik bahwa Yesus tidak melarang gelar yang disebutkan kedua orang
buta itu yakni gelar Mesias; berbeda dengan Mat. 9:27-31, Yesus meminta agar
Kemesiasan-Nya tidak diketahui oleh orang lain.
“Yesus,
Anak Daud kasihanilah aku!”Lukas juga memberikan nama Yesus sebagai sapaan dari
orang buta seperti sapaan yang ada dalam Injil Markus. Pengulangan akan Yesus
dan Anak Daud dalam perikop ini merupakan penggunaan yang pertama oleh
penginjil Lukas. Tentang penyebutan Anak Daud memang sudah dari awal
dituliskan, contoh Luk 1:27, 2:4, 3:31. Terdapat juga kontroversi dengan
sebutan Anak Daud yang terdapat dalam Luk 20:41-44,[9]
yakni tentang hubungan Yesus dan Daud.
Penutup
Perjalanan Yesus dari daerah Yerikho
menuju Yerusalem dan mukjizat penyembuhan terhadap orang buta Bartimeus
merupakan perjalanan keselamatan yang ditujukan bagi manusia. Yerusalem menjadi
tempat pemenuhan keselamatan yang telah dijanjikan Allah. Putera Manusia akan
didera, disiksa, wafat, dan dibangkitkan pada hari yang ketiga demi penebusan
dosa manusia. Pengalaman keselamatan ini dituliskan para Penginjil Sinoptik
sebagai bukti dan pengajaran kepada manusia melalui Roh Kudus yang memberikan
ilham sesuai dengan keyakinan dan kepercayaan penginjil. Mukjizat penyembuhan
terhadap orang buta Bartimeus menjadi salah satu kekayaan dalam Injil Sinoptik
yang akan diwariskan turun-temurun kepada generasi selanjutnya. Keberagaman
cara dan tekhnik yang disampaikan para pengarang bukanlah menjadi sesuatu yang
bersifat kontroversial melainkan sebagai warna dan variasi yang tetap memiliki
kualitas yang sama sebagai ajaran dan pegangan iman Kristiani.
BIBLIOGRAFI
Barclay,
William. Pemahaman Alkitab Setiap Hari;
Injil Markus Jakarta, 2003.
Donahue, S.
J., John dan Daniel J. Harrington, S. J.. Sacra
Pagina The Gospel Of Mark Minnesota,
2002.
Hadiwiyata, S..
Lembaga Biblika Indonesia, Tafsir Alkitab
Perjanjian Baru, Yogyakarta, 2002.
Harrington, S.
J., Daniel J.. Sacra Pagina The Gospel of
Matthew Minnesota, 1991.
Johnson, Luke
Timothy. Sacra Pagina The Gospel Of Luke, Minnesota, 1991.
Leks, Stefan, Tafsir Injil Markus. Yogyakarta, 2003.
[1]
William Barclay, Pemahaman Alkitab Setiap
Hari; Injil Markus (Jakarta: Gunung Mulia, 2003), hlm. 430.
[4] John
R. Donahue, S. J. dan Daniel J. Harrington, S. J., Sacra Pagina The Gospel Of Mark (Minnesota: A Michael Glazier Book,
2002), hlm. 317.
[5] Luke
Timothy Johnson, Sacra Pagina
The Gospel Of Luke (Minnesota: A Michael Glazier Book,
1991), hlm. 284.