1.
Karya-Karya yang Diterbitkan oleh Aristoteles Sendiri
Karya ini berjumlah 19 buah yang disusun dalam bentuk dialog. Karya ini ditulis ketika Aristoteles berada di Akademia dan dikarang dengan bahasa yang memikat hati. 3 dialog yang masih cukup diketahui, yakni:
1. Eudomos/
Perihal Jiwa
Dialog ini mengambil dialog Plato yang bernama Phaidon. Sebagai contohnya Aristoteles menerima
beberapa titik ajaran Plato seperti pra – eksistensi jiwa, perpindahan jiwa dan anggapan bahwa
pengetahuan dapat disamakan dengan pengingatan.
2. Protreptikos
Suatu dialog yang mempertentangkan pengetahuan
teoritis yang diutamakan dalam Akademia dengan pengetahuan pragmatis yang
dipraktekkan dalam sekolah Isokrates, saingan Akademia.
3. Perihal
Berfilsafat
Terdiri dari 3 buku. Pertama berbicara mengenai
perkembangan umat manusia. Kedua mengenai kritik tajam atas ajaran Plato
mengenai idea-idea. Ketiga mengenai Allah dan susunan kosmos.
2.
Karya-Karya yang Digunakan dalam Traktat Ilmiah
Sebagian karya-karya ini disusun oleh Aristoteles
sendiri dan sebagian oleh murid-muridnya di bawah pimpinan Aristoteles.
Karya-karya yang masih disimpan ialah Historia
animalium (= penyelidikan mengenai bintang-bintang); dan Athênaiôn politeis (= tata negara Athena), ditemukan
pada tahun 1890 dalam padang pasir di Mesir, yang mengumpulkan UUD dari 158
negara Yunani.
3.
Traktat yang dikarang Aristoteles Sehubungan dengan Pengajarannya
Sebagian kecil traktat ini berasal dari murid-murid
yang dibuat waktu kuliah-kuliah Aristoteles. Bahasa yang digunakan bersifat
padat, lugas, dan sarat dengan peristilahan teknis. Penerbitan manuskrip-manuskrip Aristoteles, setelah
melalui sejarah yang panjang, dilaksanakan oleh Andronikos dari Rhodos
kira-kira 40 s.M. Dia adalah orang pertama yang mencoba menentukan yang mana di antara
karya-karya Aristoteles boleh dianggap otentik dan yang mana harus dikenakan
kepada murid-muridnya. Karya tersebut dibedakan dalam 8 kelompok:
1. Logika
1. Categoriae (=
kategori-kategori): otemisitasnya dipersoalkan, tetapi banyak ahli cenderung
berpikir bahwa karya ini betul-betul ditulis oleh Aristoteles.
2. De
interpretatione (= Perihal penafsiran).
3. Analytica
priora (= Analitika yang lebih dahulu): analitika adalah nama yang dipakai
Aristoteles untuk logika.
4. Analytica
posteriora (= Analitika yang kemudian).
5. Topica: terdiri
dari 8 buku
6. De
sophisticis elenchis (= Tentang cara berargumentasi kaum Soris): karya ini
kadang dianggap sebagai buku IX dari Topica.
2. Filsafat Alam
1. Phisica: 8 buku.
2. De calo (= Perihal langit):
4 buku.
3. De generatione et corruptione
(= Tentang timbul hilangnya makhluk-makhluk jasmani): 2 buku.
4. Meteorologica (= Ajaran
tentang badan-badan jagat raya): terdiri dari 4 buku, tetapi buku yang terakhir
dianggap tidak otentik.
3. Psikologi
1. De anima (= Perihal jiwa): 3
buku.
2. Parva naturalia (= Karangan-karangan
kecil mengenai pokok-pokok alamiah).
4. Biologi
1. De partibus animalium (=
Perihal bagian-bagian binatang).
2. De motu animalium (= Perihal
gerak binatang-binatang).
3. De incessu animalium (=
Tentang hal berjalan binatang-binatang).
4. De generatione animalium (=
Perihal kejadian binatang-binatang).
5. Metafisika
1. Metaphysica:
terdiri dari 14 buku; nama
“metafisika” tidak dipakai oleh Aristoteles sendiri; ia menamakan ilmu
pengetahuan ini sebagai “filsafat pertama” dan juga theologia.
6. Etika
1. Ethica
Nicomachea: terdiri dari 10 buku; nama ini diberikan karena – menurut
kesaksian tradisi – anak Aristoteles yang bernama Nikomakhos telah menyusun
karya ini sesudah bapanya meninggal.
2. Magna
moralia (= Karangan-karangan besar tentang moral): terdiri dari 2 buku.
3. Ethica
Eudemia: terdiri dari 7 buku.
7. Politik dan Ekonomi
1. Politica: 8 buku.
2. Economica: terdiri dari 3
buku.
8. Retorika dan Poetika
1. Rhetorica: 3 buku.
2. Poetica: bersifat
fragmentaris, tetapi dianggap otentik.