Max Ferdinand Scheler "Fenomenologi dan Etika"

Lahir dari pasangan Gottlieb Scheler dengan Sophie Scheler, di Munich, Jerman Selatan pada tanggal 22 Agustus 1874. Ayahnya seorang penganut Protestan-Lutheran dan ibunya seorang Yahudi-Orthodox. Scheler adalah seorang filsuf Jerman yang dikenal karena karyanya dalam bidang fenomenologi, etika, dan antropologi filosofis. Ia mengembangkan metode filosofis fenomenologi Edmund Husserl. Setelah kematiannya, Martin Heidegger menegaskan, bahwa semua filsuf abad modern berhutang budi kepada Scheler karena sumbangan pemikirannya yang luar biasa. Lebih dari itu, Pada tahun 1954, Paus Yohanes Paulus II membela tesis doktoralnya yang berjudul "An Evaluation of the Possibility of Constructing a Christian Ethics on the Basis of the System of Max Scheler.”



Masa mudanya, Scheler belajar kedokteran di Universitas Munich. Dia juga belajar filsafat dan sosiologi di bawah didikan Wilhelm Dilthey, Carl Stumpf dan Georg Simmel di Universitas Berlin. Ia menerima gelar doktornya pada tahun 1897 di Munich, dengan tesis berjudul; “Beiträge zur Feststellung der Beziehungen zwischen den logischen und ethischen Prinzipien”. Dia memperoleh habilitasi (Kualifikasi pengajaran untuk universitas) pada tahun 1899 di Universitas Jena, dengan tesisnya yang berjudul; “Die transzendentale und die psychologische Methode. Kemudian dia mengajar di Jena dari tahun 1900 sampai 1906. Tahun 1907 sampai 1910, dia mengajar di Universitas Munich, di mana studinya tentang fenomenologi Edmund Husserl semakin mendalam. Scheler pertama kali bertemu Husserl di Halle pada tahun 1902. Scheler tidak pernah menjadi murid Husserl, bahkan dikatakan bahwa hubungan mereka tetap tegang meskipun mengajar di satu universitas yang sama. Scheler tidak setuju dengan tulisan Martin Heidegger dalam bukunya “Being and Time”. Karena masalah pribadi, dia terjebak dalam konflik yang menyebabkan hilangnya posisi mengajar Munich tahun 1910. Kemudian selama 1 tahun Scheler mengajar di Philosophical Society of Göttingen, Jerman. Setelah itu, dia pindah ke Berlin sebagai seorang penulis yang tidak terikat dengan organisasi manapun.

Pada tahun 1919 Scheler menjadi profesor filsafat dan sosiologi di Universitas Cologne. Dia tinggal di sana sampai tahun 1928. Awal tahun itu, dia menerima posisi baru di Universitas Frankfurt. Pada konferensi di Darmstadt, dekat Frankfurt, yang diselenggarakan oleh Hermann Keyserling, Scheler menyampaikan ceramah panjang berjudul 'Man's Particular Place' (Die Sonderstellung des Menschen) atau secara harafiahnya “Posisi laki-laki di Kosmos”. Gaya oratorisnya yang sangat hebat memukau pendengarnya selama sekitar empat jam. Menjelang akhir hayatnya 19 Mei 1928, banyak undangan diperluas kepadanya untuk menyampaikan ceramah; dari China, India, Jepang, dan Rusia.

Skema Pemikiran:
–  Fenomenologi: perbedaan dengan Hursserl ® perhatian pada kehidupan konkrit (aktual) dan masalah-masalah fundamental:
   Fenomenologi = sikap dan bukan suatu prosedur yang mesti diikuti dalam berfikir.
   Bersikap fenomenologis = mengadakan hubungan langsung dengan realitas berdasarkan intuisi.

        Etika:
   Nilai itu objektif ® etika nilai material vs etika formal dari Immanuel Kant (baik karena kewajiban).
        Nilai ditangkap secara langsung berdasarkan intuisi.
        Penggolongan nilai:
       Menyangkut kesenangan dan ketidaksenangan (kaitan dengan indera).
       Menyangkut vitalitas: yang halus (the noble) dan yang biasa (the vulgar), kesehatan, dll.
       Menyangkut hal rohani: nilai-nilai estetis; benar dan salah.
       Menyangkut objek absolut: Yang kudus dan yang tidak kudus.
       Hirarki nilai: 5 kriteria.
Latest